Stop pemberian daging mentah kepada hewan kesayanganmu!

    

        Zoonosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui beberapa cara, salah satunya adalah penularan melalui pangan asal ternak. Zoonosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui beberapa cara baik secara langsung ataupun tidak langsung, secara langsung kontak antara hewan dengan manusia, secara tidak langsung misalnya melalui hewan perantara . Penularan dapat juga melalui aerosol, dan yang banyak mendapatkan perhatian masyarakat adalah penularan zoonosis melalui makanan atau pangan asal ternak . Penyakit yang dapat digolongkan sebagai zoonosis tidak terbatas pada penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti pandangan masyarakat selama ini . Beberapa parasit seperti Taenia saginata juga dapat digolongkan sebagai zoonosis yang dapat ditularkan melalui pangan (SUHARSONO, 2002 ; NICHLOS dan SMITH, 2003).

        Trend yang berkembang saat ini adalah mulai meningkatnya kegemaran masyarakat untuk memelihara hewan kesayangan seperti salah satunya Kucing. Namun, terkadang hal tersebut tidak didukung oleh pengetahuan masyarakat terkait cara yang baik dan benar dalam pola pemeliharaan hewan kesayangan, khususnya dalam pemberian pakan daging mentah atau kurang masak kepada hewan peliharaannya. 

            Pemberian daging mentah/ rawfood berpotensi besar dalam kontaminasi bakteri dan parasit, sehingga hal ini berakibat buruk pada kesehatan hewan (tak kasat mata). Memberi daging mentah pada kucing kini semakin menjadi sebuah trend, tapi beberapa penelitian belum menemukan manfaat kesehatan yang ada. Tim peneliti yang dipimpin oleh Paul Overgaauw dari Utrecht University bertekad untuk mengetahui keberadaan empat bakteri zoonosis dan dua parasit dalam daging mentah yang tersedia di supermarket. Mereka menganalisis 35 daging mentah beku dari delapan brand berbeda di Belanda. Hasil analisisnya menunjukkan, terdapat bakteri E.Coli pada delapan produk daging mentah, bakteri Listeria pada 15 produk, dan bakteri Salmonella pada tujuh produk. Adanya infeksi bakteri E.Coli dan Salmonella pada hewan peliharaan, tentu akan berpotensi berdampak penyakit pada pemiliknya. Selain itu, ditemukan pula parasit Sarcocystis cruzi pada empat produk daging mentah, parasit Sarcocystis tenella pada empat produk, dan Toxoplasma gondii pada dua produk. Parasit Toxoplasma gondii juga berpotensi menyebabkan penyakit pada manusia.    

        Penularan zoonosis dari hewan ke manusia melalui pakan yang diberikan sungguh sangat mungkin terjadi, semua hal tersebut terkait higienitas dari pakan yang diberikan. Apakah daging yang dibelinya bersih terbebas dari bakteri dan patogen lainnya. Kemudian, daging tersebut hanya diberikan penanganan pendinginan beberapa hari di dalam kulkas beku (freezer). Padahal bakteri dan patogen hanya tidur sejenak, ketika diproses towing (pencairan di suhu normal), kemungkinan bakteri dan patogen ini akan bertambah kembali. 

        Kesadaran masyarakat akan keamanan pangan dan higienitas yang rendah tersebut dapat disebabkan karena rendahnya pengetahuan konsumen mengenai keamanan pangan (NOOR et al ., 2001). Menyadari bahwa pendidikan masyarakat dalam keamanan pangan adalah faktor yang penting dalam memperoleh jaminan pangan yang aman, maka Ten golden rules for safe food preparation dari WHO telah dibuat menjadi lebih ringkas sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat menjadi Five keys to safe food (Lima kunci untuk keamanan pangan), dan juga membuat dalam bentuk poster yang mudah dimengerti oleh masyarakat konsumen terutama yang mempersiapkan makanan . Lima kunci untuk keamanan pangan tersebut memuat pokok aturan yang ada dalam golden rules . Poster tersebut telah diterjemahkan dalam 25 bahasa termasuk bahasa Indonesia (FAO/WHO, 2004). Kelima kunci tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut.



            Karena itu, mari stop pemberian makanan mentah pada hewan kesayangan demi kesehatan bersama. Anak bulu kesayangan kita sehat dan tentunya kita juga sehat, dan jangan lupa ya untuk selalu vaksin hewan kesayangannya tepat waktu :)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.