Healthy Pets Without Toxoplasmosis

Menulis ulang tulisan blog lama saya di tahun 2011 terkait Hewan sehat tanpa toxoplasma. Tulisan asli ada di link ini.



Saya adalah salah satu pecinta binatang. Sejak kecil, saya memiliki banyak sekali jenis hewan peliharaan seperti monyet, lempiau, iguana, burung hantu, rakun, kucing, anjing, burung, hamster, kura-kura, kura-kura, arwana, ikan pari, dan lain-lain. Saya sudah terbiasa berhubungan dengan binatang. Namun, saya pernah memelihara banyak hewan peliharaan tetapi saya lebih suka kucing, kucing adalah hewan yang menyenangkan. Memang mereka tidak sepandai dan sekuat anjing. Tapi, kepekaan mereka terhadap kondisi jiwa kita sangat tajam.

Selama 6 tahun terakhir, saya memelihara 20 kucing lagi, termasuk kucing lokal dan kucing impor. Mama aku yang paling khawatir dengan kesehatanku. Ditambah dengan istilah “kucing pembawa toksoplasma”. Saya agak takut tapi kalau saya tidak peduli siapa yang akan merawat mereka. Kemudian, berbekal dokter hewan rujukan dan pecinta kucing lainnya. Saya mengajarkan perawatan dan perawatan kucing yang baik dan benar agar saya terhindar dari kemungkinan penyakit toksoplasma.

Toksoplasmosis yang disebabkan oleh toksoplasma gondii ditemukan pada "tikus" dan "burung". Jika kucing memakan tikus atau burung yang membawa parasit penyebab toksoplasmosis, parasit tersebut berpindah ke kucing dan terjadi siklus parasit pada kucing. Meskipun kucing selalu dianggap sebagai hewan yang paling berpotensi menularkan toksoplasmosis pada manusia, namun tidak semua kucing membawa parasit penyebab toksoplasmosis.

Penularan toksoplasmosis dapat terjadi melalui 3 cara. Cara penularan pertama adalah kontak dengan daging mentah dari hewan yang terinfeksi parasit penyebab toksoplasmosis. Cara penularan ini paling sering terjadi. Orang-orang yang bekerja di rumah potong hewan karena pekerjaannya berisiko tinggi tertular toksoplasmosis. Orang-orang ini bahkan jika terinfeksi, mereka tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit atau penyakit ringan yang diderita. bukti bahwa mereka terinfeksi dapat diperoleh dari hasil pemeriksaan darah di laboratorium, yang membuktikan bahwa mereka positif (memiliki) zat yang resisten terhadap parasit toksoplasma. Cara penularan yang kedua adalah melalui kotoran kucing. Dibuang di bawah selain pasir atau tanah, beberapa kotoran kucing terkadang menempel di bagian belakang tubuh bulu kucing. Padahal, kucing sangat memperhatikan kebersihan.

Ada kotoran kucing di tubuh saat akan menjilat. Jika kita memegang kucing, lalu mengambil makanannya tanpa mencuci tangan, maka telur toksoplasma bisa masuk ke perut. Menurut penelitian, jutaan telur toksoplasma akan dikeluarkan bersamaan dengan kotoran kucing, antara 3-10 hari setelah kucing adalah memakan tikus, burung, atau daging mentah yang terkontaminasi parasit Toksoplasma, atau 3-5 minggu setelah menelan telur toksoplasma di dalam tanah. Cara penularan ketiga adalah melalui sayuran yang diambil dari kebun dan kotoran kucing yang terkontaminasi. Jika sayuran ini dimakan mentah tanpa dicuci itu baik, maka kita bisa terkena toksoplasmosis.


>>Langkah-langkah untuk menghindari penularan toksoplasmosis

1. Ibu yang berencana memiliki anak bisa berkonsultasi ke dokter kandungan dengan tes darah. Jika istri sudah terjangkit, tapi sudah lama, berarti istri harus memiliki zat kekebalan.

2. Daging hewan yang akan dikonsumsi dimasak sampai matang (20-30 menit, 80-100 derajat Celcius).

3. Peralatan yang digunakan untuk memotong daging di bersihkan dan dibilas dengan air panas.

4. Sayur dan buah harus dicuci bersih sebelum dikonsumsi.

5. Jangan memberikan makanan mentah untuk memelihara hewan, kecuali untuk makanan khusus hewan yang telah dimasak atau dalam kemasan.

6. Kucing peliharaan harus dihindari agar tidak kejar tikus atau burung (baik dengan memberikan kandang pada kucing atau menyediakan area khusus untuk kucing bermain).

7. Perawatan vaksinasi, membersihkan kotak kotoran, membersihkan piring makan, dan memandikan kucing

8. Khusus untuk ibu hamil, dilarang membersihkan kotak pasir jika harus disarankan menggunakan sarung tangan.

9. Selalu bersihkan tangan kita dengan sabun atau larutan antiseptik.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.